Penyusunan RENSTRA Melalui Logical Framework - Alatan Asasta Indonesia

Blog Details

Mengenal TKDN dari Manfaat, Sertifikasi, dan Cara Mendapatkannya

Strategi Meningkatkan Efektivitas Penyusunan RENSTRA Melalui Logical Framework

Penyusunan RENSTRA merupakan suatu proses krusial bagi Kementerian dan Lembaga di Indonesia untuk mencapai tujuan pembangunan yang terukur dan juga efektif.

Dalam konteks ini, penggunaan Logical Framework sebagai pendekatan penyusunan RENSTRA menjadi sangat penting.

Logical Framework adalah sebuah fondasi yang digunakan untuk menyusun program beserta kegiatannya agar relevan serta akan berkontribusi terhadap pencapaian sasaran strategis .

Dengan penggunaan Logical Framework, setiap langkah dalam penyusunan RENSTRA dapat diidentifikasi dengan jelas, mulai dari tujuan akhir yang ingin dicapai hingga kegiatan spesifik yang harus dilakukan.

Logical Framework nantinya akan memastikan bahwa setiap komponen dalam RENSTRA saling terkait dan mendukung pencapaian tujuan pembangunan nasional yang lebih luas.

Melalui penggunaan Logical Framework, Kementerian dan Lembaga dapat diharapkan untuk menyusun RENSTRA yang mana program dan kegiatannya dapat mendukung tercapainya sasaran strategis dan tujuan yang ditetapkan, dimana dapat berkontribusi dalam merealisasi visi dan misi kementerian.

Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang bagaimana Logical Framework dapat meningkatkan efektivitas penyusunan RENSTRA, dengan fokus pada komponen utama, tahapan implementasi, dan berbagai manfaat yang ditawarkan oleh pendekatan ini.

Dengan mengadopsi Logical Framework, diharapkan Kementerian dan Lembaga dapat mencapai efisiensi yang lebih tinggi dalam perencanaan dan pelaksanaan RENSTRA, serta memastikan bahwa tujuan pembangunan yang diinginkan tercapai dengan cara yang paling efektif dan efisien.

Pentingnya Logical Framework dalam Penyusunan RENSTRA

Logical Framework adalah alat yang digunakan untuk memastikan keselarasan dan bagaimana keterkaitan antara kegiatan, program, dan sasaran strategis..

Dalam konteks penyusunan RENSTRA, Logical Framework menyediakan kerangka kerja yang terstruktur untuk mengidentifikasi dan menghubungkan tujuan, hasil, output, kegiatan, dan input.

Dengan menggunakan Logical Framework, Kementerian dan Lembaga dapat memastikan bahwa setiap elemen dari RENSTRA saling terkait dan mendukung pencapaian tujuan akhir.

Hal ini sangat penting untuk menciptakan sebuah RENSTRA yang tidak hanya relevan dengan visi dan misi organisasi, tetapi juga mampu menjawab tantangan dan kebutuhan masyarakat secara efektif.

Komponen Utama Logical Framework dalam RENSTRA


Logical Framework terdiri dari beberapa komponen utama yang harus dipahami dan diimplementasikan dalam penyusunan RENSTRA:

  • Impact/Dampak


Dampak jangka panjang yang diharapkan dari pelaksanaan RENSTRA. Dampak ini biasanya berkaitan dengan tujuan pembangunan nasional yang lebih luas.

Dampak ini mencerminkan perubahan dalam jangka panjang yang terjadi dalam masyarakat atau lingkungan sebagai hasil dari pelaksanaan RENSTRA.

  • Outcome/Manfaat


Hasil jangka menengah yang akan dicapai sebagai kontribusi langsung dari pelaksanaan RENSTRA.

Outcome tentunya menggambarkan perubahan yang terjadi akibat dari output yang dihasilkan.

Outcome ini mencerminkan perubahan yang lebih spesifik dan terukur yang dapat diamati dalam jangka waktu tertentu.

  • Output: Hasil yang lebih spesifik dan terukur yang akan dicapai melalui kegiatan yang dilakukan dalam RENSTRA.

Output harus jelas dan dapat diukur untuk memudahkan evaluasi, output ini merupakan hasil langsung dari kegiatan yang dilakukan dan harus memiliki indikator kinerja yang jelas.

  • Activities/Kegiatan


Serangkaian kegiatan yang perlu dilakukan untuk menghasilkan output yang diinginkan.

Kegiatan ini harus direncanakan dengan detail dan disusun secara logis, kegiatan ini mencakup tindakan spesifik yang harus dilakukan untuk mencapai output yang diharapkan..

  • Input


Sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan, termasuk anggaran, tenaga kerja, dan fasilitas.

Input ini mencakup segala sesuatu yang dibutuhkan untuk mendukung pelaksanaan kegiatan dan mencapai output yang diinginkan.


Contoh Logical Framework


Dalam Logical Framework, terdapat cara berpikir atau logika yang diperlukan untuk memahami kerangka berfikir ini.

Logical Framework menghadirkan instrumen bagaimana kita bisa memahami dan melihat penekanan dari Logical Framework yang menghadirkan beberapa tingkatan atau hierarki, serta logika sebab-akibat untuk melihat keterkaitan antara tingkat-tingkat tersebut.

Berdasarkan tingkat yang telah dijelaskan sebelumnya, melihat penjelasan tersebut dengan logika sebab-akibat dapat dipahami sebagai berikut:

Dalam Logical Framework, terdapat cara berpikir atau logika sebab-akibat yang diperlukan untuk memahami kerangka berfikir ini.

Berdasarkan tingkatan yang ada, Logical Framework dapat dipahami sebagai berikut:


  • Jika Anda bisa mengalokasikan dan mengelola Input untuk melaksanakan kegiatan, Anda akan bisa menghasilkan Output.

Ini berarti bahwa dengan mengelola sumber daya yang tersedia secara efektif, kita dapat mencapai hasil langsung (Output) yang diinginkan dari setiap kegiatan yang dilakukan dalam RENSTRA.

Pengelolaan input yang baik mencakup perencanaan anggaran yang tepat, alokasi tenaga kerja yang efisien, dan penyediaan fasilitas yang memadai.

  • Jika Anda menghasilkan Output, Anda akan mencapai Outcome yang diinginkan.

Dengan menghasilkan output yang telah direncanakan, kita dapat mencapai hasil jangka menengah yang diinginkan.

Outcome ini mencerminkan perubahan spesifik dan terukur yang terjadi akibat dari output yang dihasilkan.

Misalnya, peningkatan kapasitas institusi atau perubahan perilaku dalam masyarakat.


  • Jika Anda mencapai Outcome, maka intervensi Anda akan berkontribusi dalam mencapai Impact yang diinginkan.

Ketika outcome telah tercapai, intervensi yang dilakukan melalui RENSTRA akan berkontribusi pada dampak jangka panjang yang diinginkan.

Impact ini berkaitan dengan tujuan pembangunan nasional yang lebih luas, seperti peningkatan kesejahteraan masyarakat, pengurangan kemiskinan, atau peningkatan kualitas pendidikan.

Logical Framework ini memastikan bahwa setiap tingkat dalam kegiatan, program, dan sasaran strategis pada penyusunan RENSTRA saling terkait dan mendukung pencapaian tujuan akhir.

Dengan memahami dan mengimplementasikan logika ini, Kementerian dan Lembaga dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam perencanaan dan pelaksanaan RENSTRA.

Agar bisa memahaminya dengan lebih mudah, maka Anda bisa melihat contoh sederhana yang menunjukkan Logical Framework diantara tiap level.



Contoh Logical Framework


Tingkat

Topik 1

Topik 2

Topik 3


Impact

Meningkatkan kapabilitas militer

Meningkatkan kesejahteraan diri sendiri.

Meningkatkan keuntungan perusahaan




Outcome

Memiliki sistem persenjataan yang siap untuk digunakan dan ditugaskan.

Meningkatkan nilai diri sendiri dalam pasar tenaga kerja

Meningkatkan penjualan perusahaan




Output

Terbentuknya dan terujinya sistem persenjataan.

  1. Meningkatnya keterampilan diri

  2. Meluasnya

koneksi

Terbentuknya produk untuk dipasarkan





Activities

  1. Mendesain

sistem persenjataan

  1. Membangun

sistem persenjataan

  1. Menghadiri

seminar.


  1. Membaca buku-buku

tentang bisnis.

1. Mengembangka n produk baru.

Sumber: Terry Schmidt (2007)

Kesimpulan


Penerapan Logical Framework dalam penyusunan RENSTRA memberikan pendekatan yang sistematis dan terstruktur untuk mencapai tujuan pembangunan yang terukur dan efektif.

Dengan mengidentifikasi dan mengelola setiap elemen dalam RENSTRA secara jelas, Kementerian dan Lembaga dapat memastikan keterhubungan dan keteraturan dalam setiap langkah perencanaan dan pelaksanaan.

Logical Framework tidak hanya meningkatkan transparansi dan akuntabilitas, tetapi juga memudahkan pemantauan dan evaluasi, sehingga memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih baik dan penggunaan sumber daya yang lebih efisien.

Dengan mengadopsi Logical Framework, diharapkan Kementerian dan Lembaga dapat mencapai efisiensi yang lebih tinggi dalam perencanaan dan pelaksanaan RENSTRA, serta memastikan bahwa tujuan pembangunan yang diinginkan tercapai dengan cara yang paling efektif dan efisien.

Melalui pendekatan ini, penyusunan RENSTRA dapat menjadi alat yang lebih kuat dalam mendukung pembangunan nasional dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Namun, seringkali terdapat kesalahan dalam strategi penerapan Logical Framework yang dapat menyebabkan adanya temuan akan tidak optimalnya penyusunan RENSTRA saat ditelaah dan bahkan dapat berdampak pada kegagalan implementasi, sehingga sangat penting untuk menyusun RENSTRA yang konkret dan terukur.

Ikuti SERIAL WEBINAR kami dan temukan cara menyusun rencana strategis yang komprehensif dan terukur.

Daftar sekarang juga secara GRATIS! Dan jangan sampai melewatkan kesempatan ini!


Klik tautan bit.ly/RegisterWebinarAlatan dan pastikan Anda ikut serta guna meraih pengalaman yang berharga dan tak terlupakan!

Dapatkan juga panduan praktis untuk merancang RENSTRA yang efektif sesuai regulasi terbaru seperti Permen PPN/Kepala Bappenas No. 5 Tahun 2023 dan Permendagri No. 86 Tahun 2017.

Ikuti kursus kami untuk memastikan setiap langkah strategis Anda berbasis pada dasar yang kuat dan terpercaya.

Daftar sekarang melalui tautan ini: bit.ly/RegisterRenstra24 dan hubungi kami di WhatsApp di wa.me/6285175360010 untuk informasi lebih lanjut dan harga promo eksklusif!

Alatan Asasta Indonesia berkomitmen untuk membantu seluruh K/L/PD dalam penyusunan RENSTRA yang optimal.

Kami menyediakan Jasa Konsultasi Penyusunan Renstra serta Pelatihan Penyusunan Renstra bagi personil terkait.

Hubungi kami segera untuk informasi lebih lanjut. Follow Instagram kami di @alatanindonesia untuk terus mendapatkan informasi terbaru terkait Rencana Strategis.


0 Comments

Post Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *